Dukung Pencegahan Kekerasan di Kalangan Remaja, MA Citra Cendekia Selenggarakan Seminar
Media MACICEN – Madrasah Aliyah Citra Cendekia menyelenggarakan seminar bagi peserta didik tentang pencegahan kekerasan di kalangan remaja pada Senin, 24 Maret 2023 yang berlokasi di Ruang Aula Madrasah. Dr. Theresia Indira Shanti, Psikolog, M.Si., Psikoterapis atau disapa Ibu Santi yang merupakan Psikolog dan Dosen Universitas Atmajaya menjadi narasumber pada kegiatan ini.
Seminar Pencegahan Kekerasan Kalangan Remaja.
Setiap individu memiliki potensi melakukan tindakan kekerasan. Akhir-akhir ini kita semua sering dikejutkan dengan tindakan kekerasan yang dilakukan justru dilingkungan pendidikan, hal ini membuktikan bahwa pendidikan, starta sosial tidak menjadi jaminan bahwa seseorang tidak melakukan atau terhindar dari tindakan kekerasan. Kekerasan adalah salah satu bentuk hambatan dari ketidak berhasilan individu mengenali kebutuhan dan mengelola emosi tersebut. Oleh karena itulah kami Madrasah Aliyah Citra Cendekia merasa perlu memberikan edukasi untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran peserta didik terkait hal-hal yang menjadi pemicu terjadinya kekerasan. Melalui seminar ini, Ibu Shanti mengajak peserta didik mengenali pemicu kekerasan yang dapat terjadi dalam diri seseorang mulai dari mengenali emosi diri, kebutuhan, ekspresi dari emosi ketika kebutuhan terabaikan dan pemicu-pemicu lainnya.
Diskusi Dalam Menyelesaikan Masalah Kekerasan
Pada kegiatan ini salah stau rangkaiannya adalah sesi Focus Group Discussion (FGD) dimana peserta didik berdiskusi dengan kelompoknya mengenai bentuk-bentuk tindakan kekerasan yang pernah dialami, lalu selanjutnya peserta didik diajak untuk selanjutnya dari proses sharing tersebut peserta didik di ajarkan untuk mengalihkan emosi dengan membuat pesan perdamaian. Student Public Relation Agent (SPRA) menjadi co-fasilitator FGD di masing-masing kelompok untuk dapat menstimulasi teman-temannya untuk dapat menceritakan pengalaman kekerasan yang dialami sekaligus sekaligus menjadi proyek pertama mereka dalam membuat kampanye anti kekerasan dalam bentuk media kreatif. Sebelum menjadi co-fasilitator, SPRA lebih dahulu mendapat pembekalan dari Ibu Shanti. Dalam diskusi, produk akhir peserta didik diajak membuat pesan perdamaian dan ajakan untuk bisa mencari side opsi dalam meluapkan emosi negatif agar terhindar dari perilaku kekerasan.
Beragam pesan perdamaian dibuat oleh masing-masing kelompok. Salah satu pesan perdamaian yang menarik disampaikan oleh salah satu kelompok.
“Pesan perdamaian yang ingin kami sampaikan yaitu : Kenangan buru akan selalu di ingat daripada kenangan baik.”.
Setelah masing-masing kelompok menyampaikan pesan perdamaian untuk mencegah bentuk-bentuk tindakan kekerasan, Ibu Shanti mengapresiasi dan berharap seluruh peserta didik dapat menjadi influencer perdamaian anti kekerasan yang dimulai dari diri sendiri kemudian lingkungan sekitarnya.